
Berita Islam – Cara memakai hijab yang benar menurut Islam perlu diketahui umat muslim. Memakai hijab adalah salah satu kewajiban bagi para wanita yang menganut agama Islam.
Hijab bukan hanya sekadar pakaian, tetapi juga merupakan komitmen dalam menjalankan ajaran agama secara konsisten dan tulus.
Sayangnya, masih ada segelintir Muslimah yang seakan mempermainkan pemakaian hijab. Cara memakai hijab yang benar menurut Islam pun telah dijabarkan sedemikian rupa dengan dasar-dasar hukum yang jelas mulai dari Al-Quran hingga hadist.
Awal Mula Konsep Menutup Aurat
Sebelum mengetahui cara memakai hijab yang benar menurut Islam. Ketahui dulu bagaimana konsep menutup aurat.
Apabila membahas tentang aurat dalam Al-Qur’an, sejarahnya bisa dirunut jauh hingga ke masa Nabi Adam AS. Tentang apa yang dilakukan Nabi Adam dan pasangannya, Hawa. Sesaat setelah melanggar perintah Allah SWT untuk tidak mendekati pohon larangan. Namun, tipu daya setan berhasil sehingga keduanya mencicipinya.
Dalam hal ini Allah berfirman:
Artinya: ”Tatkala keduanya telah merasakan buah kayu itu, nampaklah bagi keduanya aurat-auratnya, dan mulailah keduanya menutupinya dengan daun-daun surga.‟ QS. Al-Araf 7/22.
Ayat tersebut mengisyaratkan bahwa Adam dan Hawa segera menutupi auratnya dengan daun. Namun tidak sekedar menutupi aurat mereka dengan selembar daun, tetapi daun di atas daun. Hal tersebut mereka lakukan agar aurat mereka benar-benar tertutup.
Ayat ini menunjukkan bahwa menutup aurat adalah merupakan fitrah manusia yang diaktualkan oleh Adam dan istrinya. Pada saat kesadaran mereka muncul bahwa memakan buah larangan telah menelanjangi aurat mereka.
Apa yang dilakukan Adam secara spontan dan dengan ilham dari Allah yakni untuk menutupi auratnya, adalah awal dari lahirnya budaya menutup aurat atau berpakaian.
Cara Memakai hijab yang Benar Menurut Islam
1. Tidak Membentuk Tubuh dan Tidak Membentuk Punuk Unta
Salah satu ciri hijab yang benar menurut Agama Islam adalah tidak boleh membentuk tubuh atau menunjukkan lekuk tubuh secara eksplisit. Hijab harus longgar dan tidak ketat agar tidak menarik perhatian dan mencegah godaan seksual.
Demikian juga, menggunakan hijab dengan punuk unta, membentuk lekuk tubuh, atau berjalan dengan gaya yang menarik perhatian bertentangan dengan tujuan hijab sebagai penutup aurat dan perlindungan.
2. Menutup Seluruh Tubuh dan Dada
Tata cara mengenakan hijab yang paling mendasar dalam Islam adalah menutup seluruh tubuh, kecuali wajah dan telapak tangan. Ajaran ini berasal dari Q.S. Al-Ahzab ayat 59 yang berisikan sebagai berikut:
يٰٓاَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِّاَزْوَاجِكَ وَبَنٰتِكَ وَنِسَاۤءِ الْمُؤْمِنِيْنَ يُدْنِيْنَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيْبِهِنَّۗ ذٰلِكَ اَدْنٰىٓ اَنْ يُّعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَۗ وَكَانَ اللّٰهُ غَفُوْرًا رَّحِيْمًا
Artinya: Wahai Nabi! Katakanlah kepada istri-istrimu, anak-anak perempuanmu dan istri-istri orang mukmin, “Hendaklah mereka menutupkan hijabnya ke seluruh tubuh mereka.” Yang demikian itu agar mereka lebih mudah untuk dikenali, sehingga mereka tidak diganggu. Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.
3. Tidak Berhias Berlebihan dan Mematuhi Kriteria Kain
Perlu dipahami juga kalau hijab sejatinya adalah penutup, bukan alat rias. Menggunakan hijab yang sederhana dan tidak berlebihan dalam perhiasan adalah bagian dari tata cara berhijab yang sesuai. Selain itu, memilih kain yang sesuai, tidak tipis, dan tidak tembus pandang sangat penting agar menjaga kepatuhan terhadap ajaran Islam dalam berhijab.
4. Tidak Menampakkan Bagian Wajah Tertentu
Cara berhijab yang benar juga melibatkan menutup bagian wajah tertentu, seperti leher, telinga, dan rambut, sebagai penegasan dalam menutup aurat.
Menjaga kehormatan dengan tidak menampakkan perhiasan yang biasa terlihat, seperti anting-anting, adalah bagian dari etika berhijab. Pemilihan jenis kain yang tidak tipis dan menerawang juga penting untuk menjaga kepatuhan terhadap prinsip ini.